
- by Redaksi 2
- 25 Juni 2025
Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional: Upaya Mempertahankan Eksistensi di Tengah Modernitas
Seni pertunjukan tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Berbagai jenis seni pertunjukan, seperti wayang kulit, tari tradisional, gamelan, dan teater rakyat, tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga sarana penyampaian nilai-nilai kehidupan, sejarah, dan identitas budaya.
Namun, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan modernisasi, seni pertunjukan tradisional menghadapi tantangan besar untuk tetap eksis dan relevan.
Tantangan Modernitas bagi Seni Tradisional
Modernitas membawa perubahan gaya hidup dan pola konsumsi budaya yang semakin cepat dan praktis. Masyarakat, terutama generasi muda, cenderung lebih tertarik pada hiburan modern seperti film, musik pop, dan permainan digital yang menawarkan sensasi dan kemudahan akses. Akibatnya, seni pertunjukan tradisional sering dianggap kuno dan kurang menarik sehingga jumlah penikmatnya semakin menurun.
Selain itu, minimnya dukungan dalam hal pendanaan, pelatihan, dan promosi juga menjadi kendala bagi pelaku seni tradisional untuk terus berkarya dan mengembangkan seni mereka. Banyak seniman tradisional yang kesulitan meneruskan warisan budaya ini karena kurangnya regenerasi dan minat dari generasi muda.
Upaya Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional
Revitalisasi seni pertunjukan tradisional merupakan langkah strategis untuk mempertahankan dan melestarikan budaya lokal di era modern. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pengembangan Kreativitas dan Inovasi
Menggabungkan elemen-elemen modern dengan seni tradisional tanpa menghilangkan esensi aslinya. Contohnya adalah mengadaptasi cerita tradisional ke dalam bentuk pertunjukan multimedia atau kolaborasi dengan musik kontemporer.
2. Pendidikan dan Pengajaran Seni
Memasukkan materi seni tradisional dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari pendidikan budaya. Ini bertujuan menumbuhkan kecintaan dan pemahaman generasi muda terhadap seni tradisional sejak dini.
3. Penggunaan Teknologi dan Media Sosial
Memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan seni tradisional secara lebih luas dan interaktif. Pertunjukan seni juga bisa disiarkan secara online agar dapat menjangkau audiens yang lebih besar.
4. Dukungan Pemerintah dan Komunitas
Pemerintah perlu memberikan fasilitas, dana, dan kebijakan yang mendukung pelestarian seni tradisional. Komunitas dan lembaga budaya juga berperan aktif dalam mengadakan festival, workshop, dan kegiatan seni untuk menjaga eksistensi pertunjukan tradisional.
Revitalisasi seni pertunjukan tradisional bukan hanya soal mempertahankan warisan budaya, tetapi juga menjaga jati diri bangsa di tengah globalisasi. Dengan berbagai inovasi dan dukungan yang tepat, seni tradisional dapat tetap hidup dan berkembang, bahkan mampu bersaing dengan hiburan modern tanpa kehilangan nilai dan makna budaya aslinya. Oleh karena itu, upaya bersama dari semua pihak sangat dibutuhkan agar seni pertunjukan tradisional terus menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. **(Salsabila, Penulis adalah mahasiswa semester II, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pamulang, Tangerang, Banten)